MENU

SELAMAT DATANG di WWW.RODASAUT.BLOGSPOT.COM. disini anda bisa mendapatkan berbagai macam informasi mulai dari KESEHATAN, TUTORIAL BLOG dan banyak lagi. jika ada artikel yang kurang jelas karena adanya kata-kata yang tidak jelas atau kurang, saya mohon untuk mengirim kritikan anda ke email rodasaut708@yahoo.co.id. terima kasih.

TIPS LANCAR DALAM BER-STAND UP COMEDY,,

HALO SEMUA NAMA GUE RODA SAUT BIASA DI PANGGIL BACOK (BANG UCOK),,GUE COMIC ASAL AMBAWANG,KUBURAYA YANG PERTAMA MENDIRIKAN KOMUNITAS STAND UP COMEDY DI KUALA AMBAWANG,,KALI INI GUE INGIN BERBAGI TIPS DALAM BERSTAND Up COMEDY,,

1.JIKA LOE DALAM KONDISI GUGUP SEBELUM MAU STAND UP,USAHAKAN LOE MEMILIKI RASA MENGENAL SEMUA ORANG,MESKIPUN LOE TIDAK KENAL DENGAN ORANG2 TERSEBUT..

2.ANGAP BAHWA PANGGUNG ITU ADALAH MILIK LOE SEHINGGA LOE MERASA NYAMA DI ATAS PANGGUNG ITU,,

3.PERCAYA DIRI,,LOE HARUS PERCAYA BAHWA LOE LUCU,,JIKA DARI AWAL LOE BILANG KAGAK BISA,,ITU ARTINYA LOE SALAH,,MESKI PUN LOE NGAK BISA LOE HARUS PERCAYA BAHWAN LOE BISA,,KARENA AKHIR2 INI GUE BACA DI KORAN,,PENEGUR YANG PALING AMPUH ADALAH DIRI KITA SENDIRI A.K.A SUGESTI DIRI,,

4.JIKALAU LOE TIDAK MEMILIKI BAHAN SAAT MAU BERSTAND UP COMEDY,,USAHAKAN LOE JANGAN TERDIAM DI ATAS PANGGUNG,,USAHAKAN MENGELUARKAN KALIMAT2 YANG AGAK TIDAK MASUK AKAL (MUSTAHIL),KALO MISALNYA KAGAK BERHASIL TERPAKSA LOE HARU GUNAKA BLUE MATERIAL,,TAPI PENGGUNAANNYA HANYA PADA SAAT2 KEPEPET YA,,

OK,,SEKIAN TIPS DARI GUE,,TERIMAKASIH

FOLLOW ME ON TWITTER @rodasaut1

MENGATASI DEMAM PANGGUNG DALAM BER STAND UP COMEDY


Salam sejahtera buat kita semua semoga sehat dalam beraktivitas…
Dalam postingan saya kali ini marilah kita mencoba menganalisa pembahasan tentang “Demam Panggung” yang seringkali menghantui para pembicara atau publik speking (PS).Memang banyak orang yang mengalami ketidakpastian mental untuk melakukan pidato di depan umum atau publik speaking (PS). Sering kali kita dihinggapi rasa takut berbicara di depan umum. Kondisi seperti inilah yang disebut dengan :
  • Demam Panggung
  • Kecemasan Berbicara
  • Stres Kerja
  • Gugup
  • Panik
  • Glossphobia
Dampak dari demam panggung secara fisik dan mental antara lain :
  1. Jantung berdetak lebih cepat atau hati berdebar-debar.
  2. Kaki atau lutut bergertar, demikian pula tangan.
  3. Tenggorokan atau mulut kering.
  4. Lupa yang mau dibicarakan.
  5. Suara bergetar bahkan sulit dikeluarkan.
  6. Tangan atau telapak tangan terasa dingin.
  7. Urat nadi berdenyut cepat.
  8. Bibir bergetar.
Berbicara di depan umum merupakan suatu “ketakutan”. Ada ungkapan, takut berbicara diposisikan pada urutan kedua setelah takut gigitan ular atau  takut mati berada diurutan kedua setelah takut berbicara, dan bahkan ada yang berpendapat bahwa takut berbicara merupakan ketakutan nomor satu di antara semua ketakutan.
Secara umum “Demam Panggung” atau takut melakukan publim speaking (PS) akan menimpa seseorang jika orang tersebut :
  • Merasa takut kelihatan bodoh atau “bloon” di depan orang lain.
  • Takut tidak bisa berebicara apa-apa setelah di podium.
  • Tidak melakukan persiapan.
  • Tidak tahu apa yang harus di bicarakan atau dilakukan di podium.
  • Menyadari atau mengetahui akan dinilai orang banyak.
  • Menghadapi situasi asing atau tidak familiar.
Secara garis besar ada dua cara untuk mengendalikan atau mengatasi demam panggung antara lain :
  1. Metode jangka panjang, yakni dengan mempelajari teori dan teknik PS serta melakukan latihan PS. Kemampuan dan kemahiran PS dapat dimiliki oleh siapa saja yang mau bersusah payah melakukan dua hal tadi (belajar dan berlatih)
  2. Metode jangka pendek. Ini termasuk penanganan darurat jika keadaan mendesak, yakni dengan cara :
    • Relaksasi atau pelemasan otot-otot yang tegang, misalnya dengan menggoyangkan kaki , menyalami tangan sendiri dan meletakkannya di atas kepala, memutar-mutar leher dan bahu.
    • Menarik napas dalam-dalam.
    • mengambil segelas air ke podium jika memungkinkan.
    • menggoyang-goyangkan tangan yang bergetar secara perlahan dan meletakkannya di atas mimbar.
    • Memegang sesuatu _misalnya tissu_ di kepaln tangan sebagai pengalih ketegangan.
    • Sembelum tampil, pejamkan mata dan bayangkan audience mendengarkan, tertawa, dan bertepuk tangan buat anda.
    • Ucapkan sesuatu kepada seseorang sekedar mengecek dan meyakinkan bahwa suara anda siap dikeluarkan di podium.
Agar demam panggung tidak menerpa kita saat melakukan PS, hal-hal berikut harus menjadi perhatian kita
  • Melakukan latihan : keluarkan suara dengan keras, berdiri di depan cermin, jika perlu pilih tempat di sudut ruangan agar ada pantulan suara, gunakan tape recorder untuk merekamnya, dan jika memungkinkan berlatihlah berbicara di depan teman-teman dekat kita.
  • Selalu melakukan persiapan secara menyeluruh.
  • Bicara apa yang kita ketahui saja.
  • Pilih topik yang sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman.
  • Konsentrasi hanya pada pesan yang akan kita sampaikan pada audience.
  • Gugup adalah hal normal, namun jangan perlihatkan. Just don’t show it.
  • Kebanyakan demam panggung hanya terjadi sebelum naik podium. Begitu kita tampil, demam panggung lenyap dengan sendirinya.
  • Berbicaralah seolah-olah audience adalah teman-teman kita.
  • Ingat-ingat kejadian menyenangkna yang sudah lalu.
Masalah takut berbicara di depan umum (demam panggung) ini dapat perhatian serius dari para pakar PS. Mereka pun menawarkan berbagai kiat, teknik, ataun solusi untuk mengatasinya, mulai dari membayangkan audience dalam pakaian dalam mereka hingga melakuakan persiapan sebaik-baiknya.
FOLLOW ME ON TWITTER @RODASAUT1

CARA MEMBUAT BAHAN STAND UP COMEDY



Tidak sedikit yang beranggapan bahwa pertunjukan komedi di atas panggung khususnya Stand Up Comedy adalah sesuatu yang spontan dilakukan tanpa membutuhkan naskah sebelumnya. Namun ternyata hal itu tidak sepenuhnya benar. Komedian atau komik yang sedang beraksi di atas panggung sebelumnya pasti sudah menyiapkan materi yang ingin disampaikan kepada penonton.
Persiapan materi ini sangat dibutuhkan para komedian untuk bisa tampil santai dan percaya diri sehingga dengan sendirinya seorang comic akan bisa mengontrol ruang pertunjukan yang bisa melibatkan penonton untuk menikmati jokes yang disampaikannya.
Hmm ... tapi sebenarnya naskah seperti apa sih yang baik untuk pertunjukan komedi?
Nah Anak Asyik, pembuatan naskah Stand up comedy sebenarnya membantu kita memahami anatomi paling dasar dari sebuah lelucon lho yaitu SETUP dan PUNCHLINE. Setup itu adalah bagian yang tidak lucu sedangkan punchline adalah bagian yg lucu. Menurut para komedian kedua hal tersebut adalah kerangka dasar sebuah jokes. Seperti apa sih contoh Setup dan Punchline? Berikut ini contoh Setup dan Punchline yang disampaikan oleh seorang komedian bernama Mitch Hedberg. Jokes-nya adalah: "My fake plants died because I did not pretend to water them." Setup dari jokes tadi adalah: "My fake plants died", sedangkan punchline adalah "because I did not pretend to water them" . Ada twist yang membuat kita tertawa pada punchline tersebut. Kita "dibelokkan" oleh punchline-nya, seperti ditonjok (makanya namanya punch).
So, masih penasaran gmana cara nulis script Stand Up Comedy? Yuk kita simak tipsnya berikut ini:
  1. Persiapkan tema besar yang akan dibicarakan, perbanyaklah informasi tentang lawakan yang akan kita bawakan
  2. Belajar bahasa Inggris. Hal ini membantu bukan hanya untuk paham stand up comedy tapi juga sebagai bahan pengayaan tulisan kita
  3. Siapkan perkenalan yang sangat khusus untuk dapat menarik perhatian penonton
  4. Siapkan puchline sebagai pembuka alur lawakan, punchline bisa berupa perkenalan yang dikombinasikan dengan lawakan pertama
  5. Membuat dan menghubungkan beberapa tema kecil
  6. Mempelajari aksen dari berbagai suku bisa sangat membantu dalam menyusun materi lawakan sehingga cerita dapat mengalir lebih lancar
  7. Membuat penutup yang fantastis, sehingga lawakan kita efisien pada penonton.
  8. Perhatikan larangan di Stand Up Comedy di Indonesia
  9. Perhatikan jenis penonton, apakah cocok dan bisa menerima jenis lawakan kita atau tidak
Gmana guys sudah siap menjadi the next comic Indonesia? Ayo asah keahlian kamu dan buatlah orang disekitarmu terhibur dengan jokes yang kamu buat. Tidak usah khawatir jika pada awalnya jokes kamu tidak lucu, teruslah belajar dan berusaha. Selamat mencoba!
follow me on twitter @rodasaut1

BELAJAR STAND UP COMEDY!!

Rekan-rekan penggemar stand up comedy, tulisan ini hanya sekadar  warming upuntuk menjawab rekan-rekan muda yang punya minat besar pada kesenian ini tapi mereka gamang, sepertinya kesenian itu hanya milik sejumlah “elit stand up comedy founder di Indonesia”, seakan-akan dengan menebar terminologi yang serba Inggris minded, kesenian ini hanya layak dimainkan oleh orang-orang khusus dan gaul …. tidak, tidak. Siapapun anda, muda-tua-nenek2-kakek2, selama pikiran anda terbuka, bertenggangrasa terhadap perbedaan, punya rasa humor yang baik, mengapa tidak? Bahkan beberapa comic kelas dahsyat di AS, justru orang-orang gaek, karena hidupnya sudah komplet, ilmunya matang dan wawasannya luas dan mendalam sehingga out put karyanya juga oke banget. Wacana ini hanya menyentuh di relung dasar dari ilmu stand up itu sendiri. Kalau ada istilah basic, maka yang ini pre-basic; sesudah itu bagi anda yang ingin mencapai tahapan advance, silakan melakukan pembelajaran diri, karena sumber belajar di zaman kini terbuka seluas langit sedalam samodra, so enjoy yourself!


  • · Tubuh, vokal dan akting, meliputi: bahasa tubuh, karakterisasi {gayapribadi}, teknik pegang mikrofon, olah vokal dan fisik (lebay, ekspresif, pokoknya yang bisa menarik perhatian), manage waktu, gaya penyampaian, kepandaian menyajikan fragmen2/suspen2/joke2 kecil; dan teknik muncul di panggung.
  • · Teknik melucu, meliputi: interaksi dengan penonton misalnya dengan melempar teka-teki, meminta komen, menjadikannya sebagai contoh kasus dsb pokoknya disesuaikan situasi dan kondisi, mengejek, (saran saya –dms – untuk kultur Indonesia sebaiknya mempertimbangkan ajaran Charlie Chaplin berikut ini:kalau anda ingin mempermainkan seseorang, maka orang itu sebaiknya orang yang saat itu berada di posisi kuat, pongah, arogan atau sewenang-wenang….),melakukan observasi (tentu dengan analisis yang mengejutkan/miring/sodrun, pokoknya baru dan beda), set-up dan hasil (membangun suasana lelucon hingga mencapai titik ledak) , satir (humor pahit dan penuh sindiran), mimikri (meniru lalu memplesetkan obyek yg ditiru), menyiapkan sendiri baik garis besar cerita maupun materi lelucon, sampaikan (opening) dengan cepat, luncurkan lelucon secara taktis dan mempertimbangkan sikon, pintar2 menggunakan teknik mengomel-dan memuji, resep melucu tiap comic mungkin beda-beda, jadi yakin pada metode anda sendiri.

APA ITU STAND UP COMEDY???


Stand-up comedy adalah seni melawak (komedi) yang disampaikan di depan penonton secara live. Sang komedian atau yang biasa disebut dengan comic biasanya tampil beberapa menit. Awal mula perkembangan stand up comedy ini berasal dari Amerika yaitu sekitar tahun 1800-an bentuknya teater, dan teater yang terkenal pada saat itu adalah The Minstral Show yang diselenggarakan oleh Thomas Dartmouth Rice atau biasa dipanggil Diddy.
Stand up comedy di Amerika memulai pesonanya sebelum perang saudara (civil war) yang terjadi disana, acara ini disuguhkan dengan lawakan yang sangat simpel tetapi mendapatkan animo yang sangat baik dari masyarakat terutama masyarakat kalangan atas. Namun sayangnya para comic seringkali melawak dengan unsur rasial yang sangat kental, bahkan hingga meng-hitamkan mukanya untuk mengejek orang berkulit hitam.
Orang yang sangat berpengaruh terhadap Stand Up Comedy di Amerika adalah Lenny Bruce, nama aslinya adalah Leonard Alfred Schneider.  Lenny Bruce pun yang menginspirasi comic tersohor di Amerika pada saat itu, George Carlin. Namun di usia 41 tahun tepatnya tanggal 3 Agustus 1966 Lenny ditemukan meninggal, diduga ia meninggal akibat obat-obatan terlarang.
Sejarah Stand up Comedy hadir di Indonesia diawali oleh Alm.Taufik Savalas lewat acaranya Comedy Cafe dan Ramon Papana sebagai pemilik Comedy Cafe yang sekarang dinobatkan sebagai Bapak Stand Up Comedy Indonesia. Namun acara ini tidak booming mungkin karena masyarakat belum mengerti apa maksud dari acara tersebut dan Stand Up Comedy masih terdengar asing di telinga masyarakat Indonesia. Stand up Comedy masih kalah pamor dengan Srimulat dan Ngelaba pada saat itu. Tetapi perjalanan Stand Up Comedy di Indonesia tidak berakhir sampai disitu, para komedian-komedian kenamaan seperti Pandji Pragiwaksono, Raditya Dika, dan Abdel Achrian ikut berpartisipasi dalam kemajuan Stand Up Comedy di Indonesia. Dan imbasnya lihatlah sekarang, Stand Up Comedy menjamur dikalangan masyarakat, dari level kafe sampai televisi swasta.
Menjadi Stand Up Comedian bukan hanya mengandalkan bakal melawak asli, melainkan ada teknik-teknik ber-Stand Up Comedy. Diantaranya adalah :
Act-Out : Gerakan tubuh atau mimik muka yang dilakukan oleh seorang comic dalam penampilannya.
Angle : Pandangan seorang comic terhadap subjek
Blue Material : Bahan jorok/kotor/sumpah serapah
Callback : Sebuah joke yang mengacu pada joke lain yang disajikan sebelumnya
Catch Phrase : Frasa atau ucapan umum yang diucapkan dengan gaya khusus dan menjadi trademark comic tersebut
Chunk : Serangkaian jokes dengan tema tertentu
Closing Line : Joke terakhir dalam sebuah penampilan yang biasanya mengundang tawa yang hebat
Deadpan : Sebuauh format penampilan seorang comic dimana jokes yang disampaikan tanpa pergantian emosional atau bahasa tubuh
Delivery : Cara seorang comic menyampaikan apa yang ingin dia katakan
Hammocking : Teknik untuk menempatkan materi yang agak lemah diantara dua materi yang kuat
Impressionist : Comic yang mengkhususkan diri menirukan gaya atau tingkah orang yang terkenal
Riffing : Komentar bolak balik dengan penonton yang spontan
Street Jokes : Lelucon umum yang sudah sangat sering diceritakan
Tag/Tagline : Kalimat singkat yang dikatakan comic setelah punchline
Take : Reaksi muka seorang Comic,diam sejenak untuk memancing tawa
Sebuah materi stand-up comedy boleh jadi lucu, diksi membuatnya lebih tajam. Saat melempar punchline (bagian lucu dari sebuah lelucon) pilihlah kata yang yang mudah dipahami, kalau bisa nyeleneh atau bahkan kontroversial.
Dalam masalah penampilan, pertunjukan ini bisa dikatakan tidaklah terlalu ribet mengaturnya. Begitu sederhananya bentuk pertunjukan ini, seorang komedian bisa tampil meski dengan hanya memakai t-shirt dan celana pendek. Meski demikian, tetaplah tidak mudah untuk menjadi pelaku Stand Up Comedy. Selain faktor "harus bisa melucu", tekanan mental juga pasti akan hadir selama penampilan. Jika lelucon yang diberikan tidak dimengerti atau bahkan tidak dianggap lucu, para audiens tentu tidak akan tertawa dan yang lebih parah mereka malah mencibir komedian yang tampil.  Selamat Ber-Stand Up Comedy !!